Apa Itu Trigger
Trigger adalah sebuah mekanisme otomatis yang diaktifkan oleh peristiwa tertentu dalam tabel, seperti saat data disisipkan (INSERT), diperbarui (UPDATE), atau dihapus (DELETE). Ketika peristiwa tersebut terjadi, kode yang ada di dalam Trigger akan dijalankan. Ini berguna untuk melakukan tindakan otomatis, seperti memvalidasi data, memperbarui nilai tertentu di tabel lain, atau mencatat perubahan data untuk tujuan audit.
Contoh Penggunaan Trigger
Misalnya, kita memiliki tabel penjualan. Setiap kali ada penjualan baru (INSERT), kita bisa membuat Trigger yang secara otomatis memperbarui stok barang di tabel inventori. Dengan ini, stok barang akan selalu terjaga konsistensinya tanpa harus melakukan pembaruan secara manual.
Apa Perbedaan Trigger Before & Trigger After
- Before Trigger: Dijalankan sebelum operasi INSERT, UPDATE, atau DELETE. Biasanya digunakan untuk memvalidasi atau mengubah data sebelum dimasukkan ke dalam tabel.
- After Trigger: Dijalankan setelah operasi INSERT, UPDATE, atau DELETE selesai. Biasanya digunakan untuk memperbarui tabel lain atau mencatat informasi.
Kenapa Perlu Membuat Trigger Insert Update Dan Delete ???
Karena Trigger Insert, Update, dan Delete penting untuk menjaga kualitas dan integritas data dalam basis data. Mereka berfungsi untuk menjalankan proses otomatis yang diperlukan setiap kali ada perubahan data, seperti memperbarui atau menghapus data terkait di tabel lain, yang membantu menghindari data yang tidak konsisten. Selain itu, trigger memudahkan pencatatan riwayat setiap perubahan, sehingga mempermudah proses audit dan pelacakan.
Trigger juga dapat digunakan untuk memperkuat keamanan, misalnya mencegah operasi tertentu atau membatasi akses ke data sensitif sesuai aturan yang telah ditentukan. Dengan begitu, pemrogram tidak perlu menambahkan logika tambahan di aplikasi karena trigger bekerja langsung di basis data, memastikan bahwa semua perubahan dijalankan secara otomatis dan sesuai aturan yang ada.
CONTOHNYA :
Kita akan buat tiga tabel untuk menyimpan data tentang obat-obatan. Ketiga tabel itu adalah: tabel obat, tabel obat keluar, dan tabel obat masuk. Nah, setiap tabel ini akan punya kolom-kolom dengan jenis data tertentu. Kita akan atur kolom-kolomnya seperti ini
Tabel obat
Tabel obatkeluar
Tabel obatmasuk
Setelah membuat struktur tabel, sekarang saatnya untuk mengisi tabel obat dengan data produk yang akan kita kelola. Data yang perlu dimasukkan adalah ID obat, nama obat, dan jumlah stok awal.
Langkah berikutnya adalah membuat trigger bernama TambahStok. Trigger ini akan aktif setiap kali data baru ditambahkan ke dalam tabel obatmasuk. Tujuan dari trigger ini adalah untuk menambah stok obat sesuai dengan jumlah obat yang baru masuk.
Masukkan Data obat masuk
Setelah berhasil menambahkan data obat masuk, langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah jumlah stok obat di tabel obat sudah diperbarui sesuai dengan data yang baru saja kita tambahkan. Untuk melakukan hal ini, silakan buka tabel obat dan cari data obat dengan ID yang sama dengan yang baru saja Anda input. Perhatikan kolom 'stok', jumlahnya seharusnya sudah bertambah sesuai dengan jumlah obat yang Anda masukkan pada saat menambahkan data obat masuk.
Setelah berhasil membuat trigger untuk menambahkan stok obat, langkah selanjutnya adalah membuat trigger untuk mengurangi stok obat setiap kali ada obat yang di keluarkan. Trigger ini akan di tempatkan pada tabel obat keluar. Dengan adanya trigger ini, kita dapat memaastikan bahwa data stok obat selalu akurat dan up-to-date.
Masukkan Data obat keluar
Setelah berhasil memasukkan data obat yang keluar. Langkah selanjutnya adalah memerika kembali data tersebut untuk memastikan tidak ada kesalahan. Buka tabel obat keluar dan perhatikan daftar obat yang telah anda masukkan. Pastikan semua informasi sepeti id_obat, jumlah, dan tanggal keluar sudah dan sesuai dengan catatan fisik anda. Dengan melakukan verifikasi ini, kita dapat memastikan bahwa data obat selalu akurat dan dapat diandalkan.
Komentar
Posting Komentar